EAS PBKK D

Nama : Hesekiel Nainggolan

Nrp     : 5025201054

Kelas  : PBKK D

Link    : 


Sistem POS Alfamart

soal :

  1. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan framework dalam membangun aplikasi
  2. Dalam framework mvc , apa tugas masing masing bagian? Berikan contoh penggunaanya
  3. Dengan menggunakan framework laravel buatlah deskribsi dan fitur  aplikasi sistem POS Alfamart
  4. Tuliskan struktur tabelnya
  5. Desain bentuk laporan output dalam bentuk pdf atau cetakan paper
  6. Implementasikan dan buat presentasi video

 

Jawab :

  1. Keuntungan dan Kerugian        
a. Keuntungan

  • Lebih cepat dan efisien

Jika Anda mengerjakan proyek besar, maka penggunaan framework dapat membantu mempercepat proses pengembangan. Pada umumnya, framework memiliki beragam fungsi dan plugin yang bisa Anda manfaatkan. Dengan kerangka kerja ini, maka proses pengembangan proyek jauh lebih cepat daripada Anda harus menulis kode dari awal. Selain itu, Anda juga tidak perlu menulis berulang-ulang untuk kode yang bersifat repetitif.

  • Menghemat biaya

Sebagian besar kerangka populer bersifat open source dan gratis untuk digunakan. Biaya yang    harus dikeluarkan oleh client Anda juga akan menjadi lebih kecil karena proses pengerjaan yang lebih simple dan lebih cepat.

  • Memperhatikan faktor keamanan

Framework populer telah banyak digunakan oleh banyak pengembang, dan kemungkinan adanya masalah keamanan atau pun bug telah diperbaiki. Selain itu, framework biasanya juga memiliki komunitas besar yang dapat berperan sebagai penguji jangka panjang. Setiap kali pengguna menemukan celah keamanan, maka mereka dapat memberi tahu tim untuk segera memperbaikinya.

  • Menghemat waktu dalam coding
Framework menyediakan kerangka kerja dalam membantu saat mengkode program.

  • Peningkatan produktivitas: 

Framework umumnya menyediakan seperangkat alat dan fungsi bawaan yang siap pakai, yang memungkinkan pengembang untuk menghindari menulis kode dari awal. Dengan demikian, penggunaan framework dapat mempercepat proses pengembangan aplikasi dan meningkatkan produktivitas pengembang.

  • Konsistensi dan standar: 

Framework sering kali menerapkan pola desain dan arsitektur yang sudah teruji, serta mengikuti standar pengembangan yang umum diterima. Ini membantu dalam memastikan konsistensi kode dan memudahkan kolaborasi antara tim pengembang.

  • Fungsionalitas yang luas: 

Framework sering kali menyediakan berbagai fitur dan modul yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang kompleks. Misalnya, dalam pengembangan web, banyak framework menyediakan dukungan untuk manajemen basis data, otentikasi pengguna, penanganan permintaan HTTP, dan sebagainya. Hal ini mengurangi kerumitan pengembangan aplikasi dari awal.

  • Komunitas pengguna yang kuat: 

Framework yang populer biasanya memiliki komunitas pengguna yang aktif. Ini berarti Anda dapat dengan mudah mencari bantuan, tutorial, dan sumber daya lainnya dari komunitas tersebut. Dukungan komunitas ini dapat membantu mempercepat pembelajaran, menyelesaikan masalah, dan meningkatkan kualitas aplikasi yang Anda bangun.

b. Kerugian

  • Kurangnya pemahaman bahasa pemrograman

Jika Anda bekerja menggunakan kerangka kerja dan hanya mengetahui sedikit tentang bahasa pemrograman yang digunakan dibaliknya, maka Anda hanya mempelajari mengenai kerangka tersebut. Sehingga pemahaman mengenai  bahasa pemrograman menjadi tidak berkembang.

  • Memiliki batasan

Dalam penggunaannya, kerangka ini juga memiliki beberapa batasan yang tidak dapat Anda modifikasi. Sehingga Anda harus bekerja sesuai dengan standar yang digunakan di dalamnya. Oleh karena itu, ketika mengembangkan sebuah aplikasi, Anda harus menggunakan kerangka kerja yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

  • Kode Publik

Karena bersifat publik, maka kode dapat digunakan siapa saja termasuk pihak-pihak yang mempunyai niat buruk. Mereka dapat mempelajari cara kerja kode untuk menemukan kelemahan untuk menyerang Anda.

  •  Ketergantungan dengan framework
Kerena framework sangat membantu dalam pengkodingan, maka ada rasa ketergantungan bagi programer yang telah lama mengguanakan framework

    2.  Konsep MVC dan Contoh Penggunannya

Konsep MVC (Model-View-Controller) adalah pola arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan aplikasi. Pola ini membagi aplikasi menjadi tiga komponen utama: Model, View, dan Controller. Setiap komponen memiliki tanggung jawab yang terdefinisi dengan jelas dalam pemrosesan dan tampilan data.

a. Model ( Modelling ) 

Model mewakili logika bisnis dan data aplikasi. Ini bertanggung jawab untuk mengelola dan memanipulasi data, serta menjalankan operasi logika yang terkait dengan bisnis. 

Contoh :

Dalam sebuah aplikasi e-commerce, Model dapat bertanggung jawab untuk  mengelola informasi produk, menghitung total pembelian, dan berinteraksi dengan basis data untuk menyimpan dan mengambil data.

b. View

View meruapakan Representasi visual dari data yang dihasilkan oleh Model. Ini menampilkan informasi kepada pengguna dan menerima input dari pengguna.

Contoh :

Dalam sebuah aplikasi e-commerce, Model dapat bertanggung jawab untuk menampilkan  produk dan tampilan pembelian 

c. Controller

Controller merupakan perantara antara Model dan View. Ini menangkap input dari pengguna melalui View, memprosesnya, dan berinteraksi dengan Model yang sesuai. Selain itu, Controller juga dapat memperbarui View dengan data yang baru atau mengarahkan tindakan lain yang sesuai.

Contoh :

Dalam sebuah aplikasi e-commerce, Controller bertanggungjawab dalam menyampiakan inputan user seperti menambahkan barang ke keranjang pembelian.

3. Fitur Aplikasi Sistem POS Alfamaret



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 11 - Pemrograman Perangkat Bergerak

Tugas 13 - Pemrograman Perangkat Bergerak

Tugas 12 - Pemrograman Perangkat Bergerak